Benarkah Pulsa Prabayar Listrik PLN Beli 100 ribu Hanya Dapat 73 ribu?

close
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal ramli kembali mengeluarkan pernyataan kontroversi. Dia menyebut provider listrik pulsa setengah mafia. Alasannya, masyarakat membeli pulsa listrik Rp 100.000 tapi cuma mendapat Rp 73.000. Benarkah?

Memang menurut beberapa pelanggan prabayar, awalnya lebih hemat menggunakan prabayar. Namun lama kelamaan, sepertinya lebih murah pasca bayar yang dulu. Dari yang kami ketahui, kemungkinan itu hanya sugesti. Karena tarifnya sebenarnya sama antara pra dan pasca, khususnya untuk pelanggan 1.300 VA (lihat disini). Angka-angka yang disebutkan pak menteri juga cukup beralasan, namun ada sedikit kerancuan di situ. Lebih tepatnya adalah membeli pulsa listrik 100 ribu mendapat (sekitar) 73 kwh. Penjelasannya sebagai berikut.

Contoh Kasus : Kita akan membeli pulsa listrik seharga Rp 100.000,- untuk batas daya 1.300 VA Golongan rumah tangga (R1), maka perhitungannya sbb:

  • Dipotong biaya Materai: Rp 0 (di bawah Rp 250.000,- tidak kena materai), sisa uang Rp 100.000
  • Dipotong biaya Admin Bank: Rp 2.000,- jadi sisa uang Rp 98.000,-
  • PPJ (anggap 2.4% atau 0,024 biaya listrik Prabayar - tarif PPJ Jakarta)
  • Kita gunakan persamaan matematika sebagai berikut :
  • Harga Total kWh = 98,000 / (1 + PPJ)
  • Dengan PPJ : 2.4% atau 0.024 maka :
  • Harga Total kWh = 98,000 / (1.024) =  95,703
  • Jadi kWh yang didapat = 95,703 / 1352 = 70.78 kWh.
Catatan:

  1. Biaya admin bank berbeda-beda. 
  2. PPJ (Pajak Penerangan Jalan) tiap daerah berbeda-beda
  3. Tarif listrik 1.300 VA adalah Rp. 1.352/kWh

Perlu Kamu Ketahui:

  • Pembelian pulsa antara 250.000 - 500.000 dikenakan bea materai 3.000. Adapun pembelian pulsa di atas 500.000 ribu dikenakan bea materai 6.000.
  • Tarif listrik per kWh terbaru bisa dilihat disini
Share on :