Ayahnya, Farid Fadhillah, bercerita:
Dari beberapa org yg nanya ke saya bahwa mereka tidak bisa mendidik anak2 hafidz dan hafidzoh krn mereka sendiri tidak hafidz...sementara anak2 sekolah di sekolah umum. Ana beri gambaran keadaan abdullah dan uminya sebagai guru utamanya....abdullah...termasuk anak yg lambat bicaranya. Dia baru berbicara di usianya 4.5 tahun.
Sementara ibunya bukanlah hafidhoh, bukan ustadzah, hanya org biasa saja. Abdullah pun sekolah di sekolah umum bukan pesantren. Bukan pula sekolah tahfidz sebagaimana umumnya di jumpai di saudi. Abdullah mulai belajar al quran dari saya dengan panduan kitab IQRA yg melegenda itu... Usianya 4.5 tahunan ketika itu. Dan mulai menghafal al quran dengan bimbingan uminya di usia menjelang 5 tahun.
Dia menghafal dari potongan suku kata... Uminya membaca dia mengikuti per suku kata.. berpuluh2 kali. Setelah hafal suku kata tersebut..pindah ke suku kata berikutnya.. Terus berpuluh2 kali di ulangi. Sampai dapat 1 baris. Kemudian di ulangi lagi 1 baris tersebut berpuluh2 kali. Sampai dia hafal betul. Setelah itu baru pindah ke baris ke 2...
Sehari ketika itu hanya dapat 1 atau 2 baris saja tergantung kondisi abdullah. Oya abdullah menghafal dari belakang ke depan. Kecuali al fatihah. Jadi surat pertama setelah al fatihah adalah an naas..dst sampai albaqoroh. Esok harinya dia akan mengulangi lagi apa yg dia hafalkan hari sebelumnya. Sebelum dia menambah 1 atau 2 baris lagi hari ini. Terus begitu hingga dapat 1 surat. Setelah itu barulah dia mengulangi2 surat tersebut di satu hari itu saja. Dia akan murojaah lagi ketika sudah dapat satu halaman.
Uminya luar biasa sabar membimbing hafalan per suku kata ini sampai abdullah hafal 2 juz terakhir... yakni 29 dan 30. Setelah itu barulah dinaikkan hafapannya menjadi 4 baris sehari hingga setengah halaman maksimum. Krn dia juga harus belajar pelajaran lainnya. Hafalan 4 baris hingga setengah halaman perhari ini berlangsung kira2 sampai juz ke 20.
Selama masa aktif sekolah paling2 dapat 2 juz saja. Dia dapat banyak hafalan ketika musim liburan. Tentunya semakin lama semakin cepat hafalannya... sampai2 ketika sudah kurang 5 atau 6 juz terakhir dia sanggup menghafal hingga 4.5 halaman perharinya. Seingat saya al baqoroh selesai dlm waktu kira2 2 minggu. Pas ketika musim liburan antar semester di saudi.
Kl musim liburan sekolah... abdullah start menghafal setelah sarapan pagi kira2 pukul 6 pagi waktu saudi. Terus selama 2 jam dia menghafal sampai kira2 pukul 8...kemudian istirahat setengah jam kemudian hafalan lagi samapi jam 10...kemudian istirahat lagi setengah jam. Kemudian lanjut lagi hingga jam 12. Kemudian sholat dhuhur dan makan siang dan istirahat hingga pukul 2 siang. Kemudian pukul 3 siang lanjut lagi sampai waktu ashar. Setelah ashar lanjut lagi hingga maghrib.
Dan istri saya mendidik hafalan adeknya abdullah yaitu abdurrahman juga. Yg alhamdulillah sudah dapat 12 juz. Abdullah hafalan sendiri, uminya nerima setoran adiknya...stlh adiknya selesai nyetor hafalan..gantian abdullah yg setor sementara adiknya hafalan sendiri...terus begitu. Istri sy hampir tiap malam sampai sakit punggung akibat lamanya duduk utk nyimak hafalan dan setoran anak2.... —
Sudah 5 tahun lebih seperti itu... skrg abdullah tinggal murojaah terus... fokus dipindah ke abdurrahman. Dlm 1 tahun kedepan giliran adeknya abdurrahman yaitu abdurrazzaq sudah menunngu juga... subhanallah.
=====
Sekian cerita beliau. Cerita di atas saya dapatkan langsung dari pak Farid selaku ayah dari Abdullah, dan beliau sudah izinkan utk share cerita di atas.
Boleh di SHARE